Pendekatan Saintifik dan Perbedaan Belajar Individu

ARTIKEL Perenungan Pak Tamba (Harian Analisa, 23/9/2014) yang ditulis Rinto Tampubolon menarik perhatian saya. Ada dua hal yang membuat saya membaca artikel ini: (1) saya kenal dengan si penulis, dan (2) tema yang diangkat menarik.

Saya menikmati membaca artikel ini. Tapi saya sempat berhenti membaca sebentar ketika sampai pada pendekatan saintifik. Rinto bilang Pak Tamba tidak percaya bahwa cara belajar peserta didik hanya akan bisa berkembang dengan satu pendekatan yang digariskan; pendekatan saintifik.” Setiap siswa punya lintasan dan gaya belajar masing-masing, ada yang harus dibantu secara langsung dan ada juga tidak langsung. Untuk itu, tidak ada pendekatan yang benar-benar tepat pada semua siswa. Setiap siswa memerlukan pendekatan yang unik,” kata Pak Tamba seperti yang disampaikan Rinto.

Sampai di titik ini, saya merasa pendapat Pak Tamba bermasalah, baik dari segi konsep maupun operasionalnya. Menurut saya Pak Tamba telah menyimpulkan bahwa pendekatan saintifik tidak mengakomodir keberagaman cara belajar siswa. Semua siswa akan dipaksa dengan cara belajar yang sama. Itu pendapat yang keliru.

Baca lebih lanjut